Kromatografi merupakan salah satu teknik pemisahan dengan konsep dua fase yang memiliki perlakuan masing-masing sebagai stasioner dan bergerak. Secara sederhana, pemisahan kromatografi memiliki dasar yang sama dengan sifat kemagnetan besi–fase stasioner sebagai magnet dan fase bergerak sebagai besi. Dalam proses pemisahannya dirancang sedemikian rupa agar efisiensi mendekati 100%. Secara analisa, teknik pemisahan ini berguna untuk memisahkan sampel yang memiliki interval densitas yang sangat dekat.
Jenis-Jenis Kromatografi
Kembali ke konsep kromatografi, melibatkan dua fase yang memiliki perlakuan masing-masing sebagai stasioner dan mobile. Perluasannya, kromatografi dapat dirancang sesuai sifat fase zat, yaitu padat, cair, dan gas. Cair dan gas adalah fase zat (fluida) yang selalu bergerak (mengalir) sehingga dominan perlakuan pada teknik kromatografi ini dengan bergerak, sedangkan padat sangat rapat ikatan molekulnya dan bersifat kaku dan tetap sehingga perlakuannya sebagai stasioner. Pengecualian, rancangan kromatografi pada fase cair dapat diperlakukan sebagai stasioner dengan gas sebagai zat bergeraknya.
Sesuai dengan sifat dari fase zat, kromatografi dapat dirancang menjadi tiga, yaitu kromatografi gas-cair (GLC), cair-cair, dan cair-padat. Gas-cair dapat digolongkan sebagai kromatografi gas, sedangkan cair-cair dan cair-padat sebagai kromatografi cair. Sampel pada masing-masing jenis kromatografi ini, antara lain :
1. Gas-cair : sampel dapat berupa gas ataupun cair.
2. Cair-cair dan cair-padat : sampel dapat berupa cair.
Klasifikasi kromatografi berdasarkan caranya adalah kolom dan planar. Cara pemisahaan kolom, menggunakan alat berupa gelas yang nantinya diinjeksi fase stasionernya sehingga secara prinsip seperti kolom-kolom yang nantinya akan dilewati oleh fase mobile.
Cara pemisahan planar dibagi dua, yaitu lapis tipis dan kertas. Prinsipnya adalah dengan menyelupkan sampel dengan plat ataupun kertas kromatografi, maka dapat terlihat (terindetifikasi) lapisan-lapisannya. Video peragaannya dapat dilihat dilihat di youtube dengan istilah Thin Layer Chromatography dan paper chromatography.
Teknik Penggunaan
Pemisahaan dengan cara kromatografi dapat dibagi dua macam, yaitu tradisional dan canggih, dan perbedaannya hanya terletak pada perlakuan sampel. Cara tradisional, perlakuan pada sampel menggunakan alat dan bahan yang dipilah dan dipertimbangkan sesuai dengan kondisi dan sifat sampel (fisik dan kimia), atau sering disebut skala laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan, seperti statif, pulp, gelas beker, silika, dan sebagainya. Peragaan teknik
Cara canggih, sebenarnya ini bahasa saya sediri (pak, bu, kawan), tapi kalo diganti dengan istilah lain juga bisa. Mungkin pembaca sudah tahu atau dapat menebak mengapa saya menyebut cara teknik pemisahaan yang satu ini dengan cara canggih. Sesuai kata canggihnya, teknik pemisahaan kromatografi ini sudah sangat simpel dan praktis digunakan karena semua prinsip dan modifikasi diterapkan dalam satu teknologi. Pemisahannya hanya dengan menginjeksi sampel ke “lubang” yang telah disediakan pada alat canggih. Untuk prinsip kerja alat, ada beberapa hal penting yang menjadikan teknologi kromatorafi itu canggih, yaitu (selain lubang injeksi) detektor, column, display, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar